√ Pemerintah Terapkan Zonasi Penerimaan Siswa Gres 2019/2019, Dihentikan Ada Siswa Di Dalam Zona Itu Yang Tidak Diterima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah akan memulai menerapkan sistem zonasi dalam penerimaan murid gres mulai tahun pemikiran 2019/2019.
"Nanti kita akan memakai sistem zonasi atau sekolah pakai zona. Maka dihentikan ada siswa di dalam zona itu yang tidak diterima, apapun alasannya. Apalagi pakai tes," kata ia di Payakumbuh, Senin.
"Nanti kita akan memakai sistem zonasi atau sekolah pakai zona. Maka dihentikan ada siswa di dalam zona itu yang tidak diterima, apapun alasannya. Apalagi pakai tes," kata ia di Payakumbuh, Senin.
Hal itu dikatakannya ketika bersilaturrami dengan kepala sekolah se-Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), dimana aktivitas tersebut diselenggarakan di Pandopo Rumah Dinas Bupati setempat.
Ia menyampaikan hal itu mangatasi pelajar untuk berburu masuk ke sekolah-sekolah favorit yang jauh dari tempat ia berdomisili atau keluar dari daerahnya.
"Semua sekolah kini harus jadi favorit. Dengan cara zonasi itu sanggup mengatasi timbulnya sekolah favorit," kata Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Menurutnya, sebelumnya penerimaan murid gres di sekolah-sekolah negeri memakai nilai tertinggi yang berasal dari nilai penilaian berguru murni (NEM).
Akibatnya, banyak muncul sekolah-sekolah favorit yang berdampak negatif pada beberapa hal, menyerupai para murid berlomba untuk masuk sekolah favorit tersebut, sehingga banyak sekolah yang kurang favorit jadi kekurangan murid.
Untuk itu pemerintah akan merubah sistem penerimaan siswa gres yang memakai NEM atau grade menjadi menurut zonasi, sehingga semua sekolah baik negeri maupun swasta wajib untuk mendapatkan murid-murid gres yang masuk dalam radius zonasinya.
Muhadjir menambahkan untuk menerapkan sistem zonasi tersebut, tugas Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), mulai dari SD sampai Sekolah Menengan Atas sangat diharapkan lantaran ia akan menetapkan kuota masing-masing sekolah di zonanya.
Salah seorang orang renta murid di Kabupaten Limapuluh Kota, Nailul Amri menyambut baik sistem zonasi dalam penerimaan siswa gres tersebut.
Menurutnya, selain membeda-bedakan sekolah referensi penerimaan siswa gres menyerupai tahun sebelumnya juga rawan terjadi pungli alasannya yaitu orang renta mau membayar berapapun asal anaknya sanggup masuk sekolah favorit.
"Solusinya cukup bagus, tinggal lagi bagaimana penerapannya di lapangan nantinya," kata dia. (Antara)
Ia menyampaikan hal itu mangatasi pelajar untuk berburu masuk ke sekolah-sekolah favorit yang jauh dari tempat ia berdomisili atau keluar dari daerahnya.
"Semua sekolah kini harus jadi favorit. Dengan cara zonasi itu sanggup mengatasi timbulnya sekolah favorit," kata Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Menurutnya, sebelumnya penerimaan murid gres di sekolah-sekolah negeri memakai nilai tertinggi yang berasal dari nilai penilaian berguru murni (NEM).
Akibatnya, banyak muncul sekolah-sekolah favorit yang berdampak negatif pada beberapa hal, menyerupai para murid berlomba untuk masuk sekolah favorit tersebut, sehingga banyak sekolah yang kurang favorit jadi kekurangan murid.
Untuk itu pemerintah akan merubah sistem penerimaan siswa gres yang memakai NEM atau grade menjadi menurut zonasi, sehingga semua sekolah baik negeri maupun swasta wajib untuk mendapatkan murid-murid gres yang masuk dalam radius zonasinya.
Muhadjir menambahkan untuk menerapkan sistem zonasi tersebut, tugas Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), mulai dari SD sampai Sekolah Menengan Atas sangat diharapkan lantaran ia akan menetapkan kuota masing-masing sekolah di zonanya.
Salah seorang orang renta murid di Kabupaten Limapuluh Kota, Nailul Amri menyambut baik sistem zonasi dalam penerimaan siswa gres tersebut.
Menurutnya, selain membeda-bedakan sekolah referensi penerimaan siswa gres menyerupai tahun sebelumnya juga rawan terjadi pungli alasannya yaitu orang renta mau membayar berapapun asal anaknya sanggup masuk sekolah favorit.
"Solusinya cukup bagus, tinggal lagi bagaimana penerapannya di lapangan nantinya," kata dia. (Antara)
Belum ada Komentar untuk "√ Pemerintah Terapkan Zonasi Penerimaan Siswa Gres 2019/2019, Dihentikan Ada Siswa Di Dalam Zona Itu Yang Tidak Diterima"
Posting Komentar